FUNGSI ALAT SISTEM PENCERNAAN
Fungsi Alat Sistem Pencernaan pada Manusia
Fungsi Alat Sistem Pencernaan pada Manusia- Alat-alat pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus. Adapun enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan, yaitu kelenjar ludah, hati, pankreas, dan empedu.
Gambar 6.5 Jalur pencernaan makanan pada manusia
1. Rongga Mulut. Makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang menyekresikan air liur. Masing-masing memiliki peran dalam proses pencernaan makanan.
Gambar 6.6 rongga mulut terdapat lidah
a. Fungsi Lidah. Lidah
memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki
ujung-ujung pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik.
Melalui papila-papila ini, kita memperoleh informasi mengenai rasa
(asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu (panas atau dingin) pada
makanan yang kita makan.b. Fungsi Gigi. Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut. Pada bayi, gigi akan tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang tumbuh pertama kali tersebut dinamakan gigi susu. Gigi susu tersebut berangsur-angsur akan digantikan oleh gigi sulung pada usia sekitar 6–14 tahun. Setelah itu, gigi sulung berangsur-angsur digantikan gigi tetap. Pada anak-anak terdapat 20 gigi susu, sedangkan pada orang dewasa terdapat 32 gigi tetap. Berikut susunan gigi susu dan gigi tetap.
Susunan Gigi Susu
Jenis
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
Rahang atas |
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Rahang bawah |
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
Susunan Gigi Tetap
Jenis |
M
|
P
|
C
|
I
|
I
|
C
|
P
|
M
|
Rahang atas |
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
Rahang bawah |
3
|
2
|
1
|
2
|
2
|
1
|
2
|
3
|
I : insisivus = gigi seri (untuk memotong)
C : caninus = gigi taring (untuk menyobek)
P : premolar = geraham depan (untuk mengunyah)
M : molar = geraham belakang (untuk mengunyah hingga halus)
Gambar 6.7 Susunan gigi pada orang dewasa.
Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu bagian mahkota, leher, dan akar gigi (Gambar 6.8).
Bagian gigi yang terlihat merupakan bagian mahkota, sedangkan bagian
leher tertutup oleh lapisan gusi. Gigi dilapisi oleh lapisan email.
Email merupakan lapisan paling keras pada tubuh manusia, sebagian
besar dibangun oleh kalsium. Di bagian bawah lapisan email terdapat
dentin. Di dalam lapisan dentin tersebut terdapat rongga pulpa, tempat
pembuluh darah dan saraf berada.
Gambar 6.8 Gigi terdiri atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher, dan akar gigi.
c. Kelenjar Ludah. Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase).
Enzim tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di
mulut. Amilase mengubah amilum menjadi glukosa. Selain enzim, ludah
juga mengandung zat antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk
ke dalam tubuh mengandung lebih sedikit bakteri yang dapat membahayakan
kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu melarutkan makanan dan
melumasi rongga mulut. Ludah dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar ludah
yang terdapat di dalam mulut (Gambar 6.9), yaitu:1) glandula parotid, yang berada di mulut bagian belakang, di dekat telinga; 2) glandula submaksilaris, berada di rahang bawah; 3) glandula sublingualis, berada di bawah pangkal lidah.
Gambar 6.9 Manusia mempunyai tiga pasang kelenjar ludah.
2. Kerongkongan (Esofagus). Kerongkongan
berbentuk seperti tabung dengan panjang kira-kira 25 cm yang
menghubungkan mulut dengan lambung. Kerongkongan ikut berperan dalam
mendorong makanan menuju lambung. Kerongkongan dilengkapi sepertiga otot
lurik dan dua pertiga otot halus untuk tugas tersebut. Otot-otot
tersebut tersusun memanjang dan melingkar sehingga mampu melakukan
serangkaian kontraksi yang membuat makanan terdorong menuju lambung.
Gerakan ini disebut gerakan peristaltik (Gambar 6.10).
Gambar 6.10 Gerak peristaltik pada esofagus. Esofagus adalah saluran makanan yang menghubungkan mulut dan lambung
3. Lambung. Lambung
pada manusia menyerupai kantung otot yang mampu menampung bahan
makanan sebanyak 2 liter hingga 4 liter. Makanan masuk ke lambung
melalui sfinkter kardiak yang merupakan otot melingkar
antara esofagus dan lambung. Otot tersebut tertutup ketika tidak ada
makanan yang masuk ke lambung. Lambung dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:- kardiak, bagian lambung yang terletak di bagian atas, dekat hati
- fundus, bagian lambung yang membulat, terletak di tengah;
- pilorus, bagian ujung lambung yang terletak di dekat usus halus.
Gambar 6.11 Lambung dibagi menjadi tiga bagian, kardiak, fundus, dan pilorus.
Lendir
selain berfungsi mencampur makanan dengan enzim, juga berfungsi
melindungi dinding lambung dari asam lambung. Dinding lambung sering
mengalami pergantian karena sering rusak oleh HCl yang dihasilkannya.
Gambar 6.12 Sel mukus melindungi dinding lambung. Dinding lambung menyekresikan berbagai macam enzim pencernaan.
HCl
berperan dalam membunuh mikroorganisme yang terkandung dalam makanan
yang tidak mati oleh ludah dalam mulut. HCl juga mengaktivasi sel-sel
kelenjar lain di dinding lambung untuk menghasilkan pepsinogen. Dalam suasana yang asam (pH 1 hingga 3), pepsinogen akan berubah menjadi enzim yang aktif, yaitu pepsin.
Pepsin akan mengubah protein menjadi protease dan pepton. Selain
pepsin, beberapa enzim lain yang dihasilkan antara lain adalah renin yang berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu, dan lipase yang berfungsi mencerna lemak. Makanan di lambung yang telah berbentuk cairan asam disebut kim (chyme). Melalui gerakan peristaltik, kim didorong menuju usus halus melewati sfinkter pilorik, yaitu otot yang berada di ujung lambung.4. Usus Halus (Intestinum). Dalam usus halus terjadi dua peristiwa penting, yaitu pencernaan secara enzimatik dan penyerapan sari-sari makanan ke dalam sel darah. Usus halus terbagi tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Duodenum disebut usus duabelas jari karena memiliki panjang sekitar 12 jari orang dewasa. Sementara itu jejunum disebut usus kosong karena pada orang yang telah meninggal dunia, bagian usus ini kosong. Ileum disebut usus penyerapan karena pada bagian tersebut zat-zat makanan diserap oleh tubuh. Enzim-enzim yang berperan di usus halus berasal dari hati, pankreas, dan sel-sel di dinding usus halus tersebut (Gambar 6.13). Enzim-enzim tersebut memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Gambar 6.13 Zat hasil sekresi hati dan pankreas masuk ke sistem pencernaan melalui duodenum.
Hati
menghasilkan cairan empedu, suatu cairan yang merupakan campuran dari
garam empedu, air, garam-garam lain, dan kolesterol. Empedu dihasilkan
hati untuk kemudian disimpan di dalam kantung empedu. Ketika
dibutuhkan, empedu akan dialirkan dari kantung empedu menuju usus halus
melewati saluran yang disebut ductus hepaticus (saluran
empedu). Garam empedu disintesis di hati dari kolesterol dan asam amino.
Meskipun berperan dalam memecah lemak, garam empedu tidak termasuk
enzim. Garam empedu bekerja mirip deterjen atau agen pengemulsi yang
memecah gumpalan lemak pada kim menjadi partikel-partikel yang lebih
kecil. Partikel-partikel ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Pankreas terletak di antara lambung dan usus halus. Selain lipase, pankreas juga menghasilkan sodium bikarbonat (NaHCO3), amilase, dan beberapa protease yang terdiri atas tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptidase. Bersama dengan air, sekresi pankreas ini sering disebut “pancreas juice“.
Sodium bikarbonat menaikkan pH hingga 7 sampai 8 untuk memberikan
suasana basa pada bubur kim yang dihasilkan dari lambung. Pada suasana
basa ini, enzim-enzim yang dihasilkan pankreas dapat bekerja optimum.
Masing-masing enzim tersebut bereaksi terhadap molekul makanan yang
berbeda. Amilase berperan dalam memecah amilum (zat tepung) menjadi
maltosa. Lipase memecah lemak (lipid) menjadi gliserol dan asam lemak.Sel-sel epitel pada usus halus, selain mampu menyerap makanan juga menghasilkan enzim aminopeptidase, sukrase, laktase, dan maltase (fungsinya dapat dilihat pada Tabel 6.3). Jadi, segera setelah molekul-molekul makanan dicerna oleh enzim-enzim tersebut, molekul-molekul yang sederhana diserap ke dalam sel dan siap diangkut ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah.
Tabel 6.3 Enzim dan Peranannya dalam Pencernaan Makanan
No.
|
Nama Enzim
|
Dihasilkan oleh
|
Organ Tempat Enzim Bekerja
|
Fungsi
|
1 | Amilase (ptialin) | Kelenjar ludah | Mulut | Amilum → maltosa |
2 | Pepsin | Lambung | Lambung | Protein → polipeptida |
3 | Lipase | Pankreas | Usus halus | Lemak → gliserol dan asam lemak |
4 | Amilase pankreas | Pankreas | Usus halus | Amilum → maltosa |
5 | Tripsin | Pankreas | Usus halus | Protein → polipeptida |
6 | Kemotripsin | Pankreas | Usus halus | Protein → polipeptida |
7 | Karboksipeptidase | Pankreas | Usus halus | Polipeptida → asam amino |
8 | Laktase | Usus halus | Usus halus | Laktosa → glukosa dan galaktosa |
9 | Sukrase | Usus halus | Usus halus | Sukrosa → glukosa dan fruktosa |
10 | Aminopeptidase | Usus halus | Usus halus | Polipeptida → asam amino |
11 | Maltase | Usus halus | Usus halus | Maltosa → glukosa |
Gambar 6.14 Dinding usus halus terspesialisasi untuk mengabsorpsi molekul-molekul kecil yang dihasilkan dari proses pencernaan.
5. Usus Besar. Usus besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu kolon dan rektum (Gambar 6.16).
Makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat diserap oleh usus
halus, seperti serat pada sayuran dan buah-buahan serta lemak dan
protein yang tidak dapat terurai, semuanya akan bercampur dengan air dan
akan masuk ke dalam kolon. Di dalam kolon, terdapat berbagai jenis
bakteri, salah satunya adalah Escherichia coli yang hidup bersimbiosis dengan manusia. Escherichia coli (E. coli) mencerna makanan yang tidak dapat dicerna enzim usus. E.coli menyekresikan beberapa zat seperti thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B3), vitamin B12, biotin (vitamin H), dan vitamin K. Zat-zat tersebut kemudian diserap oleh dinding kolon.